Hidup ini memang penuh kejutan. Dunia ini penuh dengan orang-orang aneh. Kita sama seperti daun-daun di pohon dan helaian rumput itu, begitu mirip namun begitu berbeda. Jika kita semua memiliki selera yang sama, kita mungkin tidak memiliki selera sama sekali.

Apakah kamu pernah mendengar cerita tentang Raja Montobewlo? Siapa itu Raja Montobewlo? Raja Montobewlo adalah orang yang hanya bisa ditemui sekali seumur hidup. Ikuti ceritanya dalam buku ini.

Micus menumpuk kayu bakar di perapian yang menyala. Saat kayu-kayu itu berderak dan menyala, terlihat bunga api merah terbang ke cerobong asap, daun jendela, gerendel pintu, ubin, dan papan-papan di atap. Saat Micus dan Padna duduk dengan nyaman di dua kursi berlengan itu, anjing putih dan kucing hitam mendekat ke kaki mereka, sementara seekor burung di sangkar putihnya yang terbuat dari ranting menutup mata dan membenamkan kepala di bawah sayap.

Lareen adalah Murphy dari pihak ayahnya dan Cassidy dari pihak ibunya. Dan Lareen, seperti ayah dan kakeknya, pada dasarnya adalah pembuat sepatu yang memiliki hobi menangkap burung. Lalu, apa yang terjadi padanya?

Raja Persia yang bodoh itu lagi-lagi membuat masalah besar. Kali ini dia dan orang-orangnya terpenjara di tahanan sebuah negara yang pada awalnya ia pikir mampu ditakhlukkannya. Zal yang telah memperingatkannya mendapat kabar tentang kegagalan itu. Zal bermahkota perak itu pun mengirim Rustem untuk menyelamatkan raja Persia itu dari penjara. Rustem pun berangkat seorang diri menaiki kudanya yang terkenal itu. Sepanjang perjalanan menuju ke Mazinderan, mereka menghadapi pertempuran demi pertempuran yang mengancam nyawa keduanya.

Tidak lama setelah Rustem dianugerahi kuda perang atas keberaniannya, dia diutus ke Gunung Alborz untuk mencari keturunan asli kerajaan Negara Persia. Perang saudara kembali berlanjut atas balas dendam selama tiga generasi yang tak berkesudahan. Rustem mudalah yang membuatnya jatuh secara hina dari kuda perangnya.

Sekali lagi, kekosongan tahta terjadi di Persia. Raja ditawan bersama ratunya di tahanan Suriah. Rustem marah, tetapi kesetiaan dan kecintaannya pada Persia mendorongnya untuk mengumpulkan pasukan untuk menyerang Suriah. Kemenangan demi kemenangan mengantarkan pada peperangan yang lain.

Minuchir, sang raja muda yang baru dikaruniai tahta dan seluruh kekayaan kakek buyutnya, Feridoun, memutuskan pembalasan dendam atas kematian kakeknya. Dua bersaudara Tur dan Selim yang merupakan musuhnya bersekutu dengan raksasa dan siluman untuk melawannya. Beberapa kematian telah menjadikan Persia terbebas dari perang berkepanjangan.

Mimpi buruk yang didapatkan Zohak pada suatu malam meramalkan keruntuhan tahtanya. Penafsir mimpi mengatakan bahwa orang yang akan menggulingkannya adalah seseorang dari keturunan Jemshid bernama Feridoun. Perintah raja pun dimaklumatkan ke seluruh negeri untuk memburu sisa-sisa keturunan Jemshid agar dipenjarakan untuk kemudian dibunuh. Belasan tahun kemudian, dia diikat dengan rantai di pengunungan tandus yang sangat panas hingga tewas.

Di Persia, seseorang bisa sangat malu jika memiliki anak berambut putih dan bermata biru. Mereka menyebutnya ras iblis. Kelahiran Zal dengan keadaan fisik demikian membutatulikan ayahnya. Kemudian demi menghilangkan rasa malu, Zal dibuang di pengunungan terpencil nan sepi, di mana tidak seorang manusia pun akan datang ke sana. Hanya ada binatang di pegunungan sepi itu, namun di sanalah Zal menemukan cinta yang hangat, nyaman, dan aman. Di tempat itu, ia menemukan cinta seorang ibu.

Zohak, seorang pangeran yang memiliki hati sederhana bertemu dengan seorang bangsawan yang memikat hatinya. Ketertarikannya dengan orang itu membuatnya menyetujui kesepakatan yang ditawarkannya tanpa pikir panjang. Sang bangsawan yang ternyata adalah penjelmaan sosok Iblis berhasil memperdayanya hingga mengantarkannya pada hidup sengsara dengan menanam ular-ular hitam yang membeludak di bahunya.

Sementara percakapan beralih ke suatu topik tertentu, dan hanya sesaat terganggu oleh kedatangan jurnal yang berisi hal yang layak dibaca, beberapa orang hanya akan melangkah ke ruang depan, di mana jubah, mackintoshes, tongkat, payung, dan sepatu, disimpan. Di sini duduk dua sosok wanita, yang muda dan yang tua.