Aku sudah tidak lagi punya uang. Hutang-hutangku juga semakin hari semakin banyak! Aku harus mendapatkan uang dengan cara apapun! Semoga cara ini berhasil dan bisa membuatku banyak uang…

Sekarang dari semua pahlawan Persia, tidak ada yang menandingi Rustem, kecuali Isfendiyar yang pemberani, putra Gushtasp Shah. Namun, dia harus menaklukkan Arjasp, raja iblis, yang mengancam akan membawa Persia di bawah kuasanya. Dia pun bertarung dengan Deevs. Begitu sengitnya pertempuran sehingga para pahlawan tidak menutup mata mereka dalam tidur, tidak berhenti dari pertarungan selama dua kali tujuh hari.

Semuanya berada dalam kelompok yang baik, karena para pejuang ditemani oleh banyak pengikut dan elang, dan juga oleh macan tutul yang telah dilatih untuk berburu kijang dan keledai liar di padang pasir. Tus, Gew, Gudarz, dan Pehliva Persia pemberani lainnya pergi, dan setelah melalui hari yang menyenangkan, pada malam hari mereka tiba di hutan yang luas. Betapa terkejutnya mereka ketika bertemu dengan seorang gadis dengan kecantikan yang luar biasa, yang ternyata adalah putri dari keluarga Feridoun.

“Sesungguhnya, aku menyesali perbuatan jahatku kepada Siawush, dan meskipun ada tertulis bahwa banyak kejahatan akan datang kepadaku dari keturunan rasnya ini, aku tidak akan lagi menodai tanganku dengan darah salah satu dari keluarganya. Biarlah bayi itu hidup, tetapi biarlah dia dibesarkan di antara para gembala di pegunungan, jauh dari bayang-bayang manusia, dan biarkan kelahirannya disembunyikan agar dia tidak pernah berusaha membalas kematian kejam ayahnya,” ucap Siawush.

Dalam Kitab Para Raja tertulis bahwa ketika KaiKhosrau naik takhta, Kaikous memintanya untuk bersumpah bahwa ia tidak akan pernah memadamkan api dendamnya di dalam hatinya sampai Afrasiab, pembunuh Siawush, benar-benar hancur. Tapi sayang, meskipun berani, Tus keras kepala, mudah tersinggung, dan tidak patuh, sehingga membawa kematian Firoud, saudara tiri KaiKhosrau yang gagah berani. Sementara itu, Afrasiab telah mengirim New, seorang penyihir yang sempurna dalam seninya, ke pegunungan tetangga untuk melibatkan mereka dalam kegelapan, dan untuk menghasilkan hujan salju dan hujan es yang menakutkan.

Dari berbagai kisah diketahui bahwa tidak pernah ada seorang bayi pun yang lebih dicintai daripada Sohrab, putra Rustem. Ia mewarisi fisik Rustem yang indah dari para bangsawan Zal. Anak itu tumbuh tinggi, gelap, dan lurus seperti pohon cemara muda, dengan anggota badan seperti gajah, hati berani seperti singa, dan kakinya secepat kaki rusa liar.

Sohrab dalam memimpin pasukan Turan melawan kubu Shah, mampu menembus hampir seketika ke pusatnya. Dan sungguh merupakan pemandangan yang luar biasa untuk melihat muatan yang tak tertahankan dari anak muda ini, meskipun hanya seorang pemuda, tetapi tampak seperti dewa perang. Bahkan, dia melontarkan kata-kata kebanggaan di hadapan Shah, mengatakan kepadanya bahwa dia telah bersumpah untuk membalas kematian Zendeh, dan menantang Rustem untuk berperang.

Dalam catatan puisi epik Firdusi yang hebat, ia mengabadikan kisah para pahlawan dan raja-raja Persia. Zal di masa tuanya telah melahirkan baginya seorang putra yang sangat hebat. Kemudian, ketika Shughad datang, Zal mengirimnya ke Raja Kabul, yang terlihat tinggi dan tampan, dan cocok dalam segala hal untuk duduk di atas takhta, menunjukkan kepadanya kebaikan yang besar, bahkan memberi putrinya untuk dinikahkan, dan memberinya harta yang berlimpah.

Seluruh negeri bergejolak. Orang-orang pemberani meninggalkan rumah mereka dan bergegas menuju Boston. Mereka akan siap membela diri jika prajurit mencoba menyakiti mereka. Untuk alasan ini mereka membeli bubuk mesiu dan menyimpannya di Concord, yang mana hampir dua puluh mil jauhnya. Ketika prajurit mendengar tentang bubuk mesiu ini, mereka memutuskan pergi untuk mendapatkan bubuk mesiu itu. Apakah akan terjadi perang?

Orang pintar di Delphi adalah orang sangat bijaksana. Orang-orang dari seluruh belahan dunia dikirim ke sana untuk menceritakan masalah mereka dan meminta nasihatnya. Apa solusi yang akan ia berikan saat seseorang bertanya kepadanya?

Ada kelaparan hebat di Roma. Musim panas sangat kering menyebabkan kegagalan panen jagung. Tidak ada roti di kota. Orang-orang kelaparan. Apa yang dilakukan rakyat dan penguasa di sana untuk mengatasinya?

Seribu tahun yang lalu, anak-anak tidak belajar membaca. Buku sangat langka dan sangat berharga, dan hanya beberapa orang yang bisa membaca buku. Setiap buku ditulis dengan pena atau kuas. Gambar-gambar dilukis dengan tangan, dan beberapa di antara sangat indah. Sebuah buku yang bagus bahkan terkadang setara dengan harga sebuah rumah yang bagus.